MAS JOE

MAS JOE
ANGAYUH BAGYO,SUN TULODHO

Rabu, 30 September 2009

Mengulas kembali makna sebuah kemerdekaan

Mengulas kembali Makna Sebuah Kemerdekaan bangsa
(sebuah pemikiran dari hijaunya bentangan sawit nan permai)
Oleh : Bejo Utomo,SP*
17 Agustus 2009, Bangsa Indonesia kembali memperingati hari kemerdekaannya yang ke 64. Setiap tahun kita menyambut peringatan hari kemerdekaan tersebut dengan meriah. Namun, apakah kita (rakyat Indonesia) semua tahu makna dari peringatan hari kemerdekaan tersebut? Dan apa yang harus kita lakukan sebagai karyawan untuk mengisi kemerdekaan tersebut.

Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, sehingga setiap Negara mempunyai kebebasan untuk mengatur kemerdekaan. Begitu juga setiap warga Negara juga mempunyai kemerdekaan dalam mengambil pendapat.Kemerdekaan dapat dimaknai sebagai kehidupan yang terbebas dari penjajahan bangsa lain atau bangsa asing. Selain itu, kemerdekaan dapat dimaknai sebuah kebebasan dari rasa takut dan kwatir. Orang dikatakan merdeka apabila tidak dikungkung atau diliputi rasa takut dan cemas yang berkepanjangan. Sehingga mempunyai pemikiran yang panjang kedepan. Dengan bebas rasa takut dan khwatir, merupakan modal untuk menumbuhkan keberanian, kreatifitas, dan munculnya ide-ide baru. Dengan ide baru kita bebas mengemukakan pendapat, tentunya pendapat itu harus bisa dipertanggung jawabkan dan dalam koridor aturan dan norma yang berlaku . Dalam mengeluarkan pendapat didasari pada kebebasan untuk menghormati pendapat orang, dan saling menjaga kejujuran serta jiwa kebersamaan.
Sudah 64 tahun secara rutin bangsa ini selalu memperingati proklamasi RI. Setiap tahun acara upacara selalu di peringati dari generasi ke generasi. Kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh pejuang dengan pengorbanan jiwa raga, harus diturukan pada generasi penerus. Usia ke 64 adalah usia lajut ibaratnya manusia. Seperti lagunya musisi iwan fals“Bangsa kita memang telah merdeka, sementara yang belum merdeka hanyalah diri kita dari godaan atau pengaruh syaiton”.artinya tantangan kita dalam usia yang ke 64 ini bukan semakin kecil tetapi semakin banyak. Dan hal yang harus kita persiapkan adalah bagaimana menghadapi tantangan dari berbagai pihak, seiring lajunya globalisasi.
Peringatan yang selalu diperingati setiap tahun ini tentunya bukan hanya di jadikan hanya sebuah ceremonial rutin, tetapi harus dimaknai lebih luas. Kemerdekaan ini mari kita jadikan momentum yang istimewa untuk lebih meningkatkan ethos kerja.
Mengisi kemerdekaan dengan Ethos Kerja,
Keberadaan kita bersama ditengah-tengah kehidupan perkebunan sebagai karyawan dituntut mempunyai ethos kerja. Dalam kompetisi berprestasi, perusahaan tidak akan mengedepankan senioritas dan yunioritas, karena kemampuan karyawan tidak hanya dilihat dari berapa lama bekerja tetapi lebih mengarah pada rasa profesionalisme, bagaimana karyawan tersebut mempunyai prestasi dalam memberikan kontribusinya bagi kemajuan perusahaan. Presiden Pertama RI dengan bijaknya mengatakan” jangan pernah pertanya apa yang diberikan Negara padaku tetapi apa yang bisa saya berikan kepada Negara.” Falsafah tersebut sangat tepat apalagi untuk menumbuhkan rasa loyalitas sebagai karyawan. Bekerja dengan ikhlas bukan berarti bekerja yang tidak pernah mengharap sebuah reward. Tetapi lebih jauh adalah bagaimana kita sebagai karyawan bekerja dengan iklas, berinovasi dengan konsisten, pastilah perusahaan akan lebih mengetahui akan reward yang pantas diberikan.
Membangun semangat ethos kerja yang tinggi bukan hanya menjadi tugas management tetapi yang paling penting adalah kesadaran setiap karyawan bahwa didalam dirinya harus dibangun sebuah komitment, bahwa ethos kerja harus dibangun dengan konsisten dalam setiap sanubari. Moment kemerdekaan ini harus dimaknai bahwa kita mempunyai kemerdekaan untuk membangun ethos kerja dan diri kita. Improvisasi dan inovasi demi kemajuan perusahaan merupakan bagian untuk mengisi kemerdekaan ini. Karena yang menentukan kearah mana karir dan posisi kita sebagai karyawan adalah dalam diri kita, inilah bagian dari makna kemerdekaan itu. Kehadiran lingkungan dan orang lain di sekitar kita adalah untuk membantu memberi saran, motivasi dan pertimbangan.
Saatnya seiring kemerdekaan RI ke-64 ini, kita sebagai keluarga besar PT.Astra Agro Lestari, berusaha instrospeksi dan bersama merenung, sudahkah kita menjadi bagian dari sebuah kemerdekaan sejati? Sudahkan kita memanfaatkan dan melaksanakan kemerdekaan yang diberikan perusahaan kepada kita? Jawabannya adalah kembali pada diri pribadi kita. Mengisi kemerdekaan adalah kewajiban kita bersama begitupun kita sebagai karyawan. Perjuangan untuk mengisi kemerdekaan tidak hanya terhenti dengan datangnya bulan September dan akan kembali hidup setelah datang bulan Agustus tahun depan. Perjuangan tidak akan terhenti sampai disini” , "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqoroh : 216)


*sekarang masih dipercaya oleh Management sebagai ka.Afdeling Charlie PT.Mamuang