MAS JOE

MAS JOE
ANGAYUH BAGYO,SUN TULODHO

Selasa, 21 Juni 2011

MENGGAPAI MASA DEPAN BERSAMA ASTRA

Manusia adalah aktor dalam sebuah skenario kehidupan, dan sang Sutradaralah yang mengatur nya. Begitu juga Manusia hanyalah sebuah pemain, dan Sang Khaliklah yang mengatur semuanya.
Tiba-tiba Handphone pinjaman dari temenku berbunyi, ku lihat nomor baru dengan kode kota Jakarta. Aku kaget,tidak biasanya ada telepon dari Jakarta. “Dari siapa ya?”, dengan penasaran aku angkat. Terdengar suara wanita di seberang sana,” apa benar ini dengan bapak.., kami dari PT.Astra Agro Lestari, tolong bapak cari wartel yang ada mesin fax, karena kami akan mengirim surat panggilan kerja kebapak’. Selaksa disambar petir, kaget bercampur gembira. Begitu senangnya seorang pengangguran mendapat panggilan kerja. Sudah tiga bulan setelah aku meninggalkan kerjaanku di perusahaan kredit, hidupku terkatung-katung. Dengan gelar sarjana berstatus pengangguran.
Semua orang merasa bahwa pulau Bali begitu indah dan nyaman, tetapi ternyata bagi seorang pengangguran, pulau tersebut terasa sunyi dan sepi. Tiga bulan terasa setahun menanti panggilan kerja. Ternyata mengamalkan petuah bapak dosen sangat susah. ”Seorang sarjana yang berhasil adalah sarjana yang mampu menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja”,kata belia disetiap kuliah. Tetapi setelah kita menyandang toga di kepala untuk menciptakan kerja sesuai disiplin kita sangat susah, semuanya terbentur modal serta pengalaman, sehingga apa daya, mencari kerjalah alternative yang jitu.
Dengan semangat aku cari wartel terdekat, aku lihat dikantongku masih ada Rp.5.000.00, rencana untuk beli makan pagi, tapi kualihkan untuk bayar telepon di wartel untuk kirim fax mail. Akhirnya aku telepon kembali nomor yang menghubungiku dan tidak lama berselang surat panggilan itu telah nongol di mesin fax, kutunggui dengan hati berdebar. Kubaca perlahan dan “Alhamdulillah”, ternyata seleksi yang aku jalani dua bulan lalu membuahkan hasil. Walaupun awalnya hanya coba-coba saja dalam mengikuti seleksi, maklum PT.Astra Agro Lestari, nama itu baru aku dengar saat ikut seleksi, saya dan teman-teman di Fakultas Pertanian Universitas Udayana belum pernah mendengar nama perusahaan ini, hanya Astra perusahaan motor dan mobil bukan perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit. Akhirnya dengan kekuatan hati, besuknya (saya ingat hari jum’at di bulan Juni 2005), dengan meminjam uang dari temenku (yang sekarang jadi ibunya anakku hehe….. dulu masih pacaran) aku langkahkan kaki meninggalkan Pulau Bali yang selama empat tahun telah membuat kenangan suka dan duka, menuju Ibu kota Jakarta. Memang berat rasanya, karena di Bali ini aku menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. Jangankan untuk jalan-jalan atau menikmati indahnya pulau ini, untuk makan saja harus cari kerja sana-sini,sampai akhirnya aku meraih gelar sarjana. Sebuah rasa syukur dari seorang anak petani, yang tinggal di desa terpencil dikota Trenggalek, Jawa Timur bisa meraih gelar Sarjana Pertanian.
Ya… peristiwa itu tak akan terlupa, dan tidak terasa, peristiwa itu sudah hampir lima tahun silam. Tak terasa lima tahun bersama hijau dan rimbunnya pokok-pokok kelapa sawit. Perjalanaan bekerja di sebuah perkebunan dengan jarak sekitar 150 km dari kota Palu. Disinilah perjalanan kehidupan aku tapaki. Setelah satu tahun menjalani Managemen Training, aku memberanikan diri meminang seorang cewek yang dulu telah bersama di Bali. Akhirnya Oktober 2006 aku menikah, satu tahun kemudian aku dikaruniai Tuhan seorang little angel (sekarang sudah 2 tahun) untuk melengkapi kehidupan dikebun. Lengkap sudah keluargaku yang bahagia, kebun yang sepi, jauh dari keramaain kota, tetapi bagiku semuanya tetap ramai. Dengan keluarga yang selalu mendukung aktifitas kerja, dan tentunya do’a restu orang tua dari Jawa. Kerjaan ini aku nikmati dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang maha Esa. Begitu besar karunia yang di berikan kepada ku dan keluarga. Rasa capek, jenuh dan aktifitas dalam keseharian, akan hilang setelah sampai dirumah, bertemu dengan keluarga.
Sekarang bersama Astra, telah membuat semangat hidup ini untuk mengejar prestasi. Akhirnya dengan basic ilmu yang aku miliki , yaitu dunia pertanian, kuberniat mendarmabaktikan ilmu ini. Tujuan yang mulia dari perusahaan AAL ”maju bersama bangsa”telah melandasi niat ini untuk selalu berjuang. Aku yakin jika kita ikhlas mendarmabaktikan kemampuan kita untuk kemajuan perusahaan maka, Tuhan akan mencatat sebagai sebuah amal. Terimakasih Astra, bersamamu aku gapai cita-cita untuk melangkah kehidupan kedepan yang cerah.

*Sekarang Sebagai Asisten (Kepala Afdeling) di PT.Mamuang Astra Agro Lestari. Cerita ini ditulis sebagai partisipasi dalam ‘SATU INDONESIA’PT. ASTRA INTERNASIONAL